Postingan

Menampilkan postingan dari 2023

ASTER (I'M LIVING IN SCHOOL' MEMORIES INSIDE MY BODY-Part 1)

Gambar
Aku yang tidak pernah menyerah dan mencoba menemukan jawaban-jawaban dari soal Matematika yang sulit sekalipun sedang berada di masa itu 13 hingga 19 tahun lalu. Jantungku berdebar, hatiku puas menemukan sebuah jalan keluar dari soal-soal tersebut, menjadi yang pertama mengetahui jawabanya. Sesemangat itu aku menikmati hidup, dari jam 7 hingga jam 1 siang, terkadang hingga jam 6 sore ketika kegiatan ekstrakulikuler di hari-hari tertentu. Now, where I am? am I lost? ..................................................... (13 tahun setelahnya) duduk di kursi terdepan perpustakaan, apakah ada mesin waktu di peradaban ini di tempat ini. Tamparku pada diri, kenapa terlalu jauh, bagaimana bisa ada disini, bagaimana kembali. Destinies place me coming accross people worldwide, seeming it is so cool but I'm only 30 years old - doctoral student with school' memories. I'm living with the feelings that you're around but when waking up day by day, I realize you're not in the same.

ASTER (ORDINARY PEOPLE' STEPS)

Terlahir dan terbentuk sebagai manusia kecil yang berjuang untuk mencari kesempurnaan. Nyatanya, dewasa membenturkan kepalaku pada kekosongan. Sempurna ialah khayal, dan pergilah hingga ke ujung galaksi tempat dimana semua bintang tua lapuk dan diserap kedalam lubang gelap. Jatuhlah ke dalamnya, hingga ku mulai pejamkan mata penuh kepasrahan. Itulah titik kesempurnaan yang justru titik nihil dari kemanusiaan.  Berjuang untuk melampaui langit, memanjat setiap lapisan-lapisanya yang ku anggap menghalangi. Bukanya kepuasan yang ku dapat, justru kelelahan yang ku capai. Bahkan dengan mudahnya, aku dapat terdampar kembali ke dasar langit bahkan ke kerak bumi. Benar adanya, sejauh apapun langit tertinggi hingga tanggapun terbentang menuju kesana. Tetap saja, aku sama dengan yang lainya atau mungkin sedikit berbeda bahwa takdir akan menghendaki kita berhenti di langit yang sudah Pemilik Langit hadiahkan untuk kita.  Jikalaupun, seluruh bintang akan menghujam setiap jengkal tanah di bumi yang

ASTER (BECOMING ORDINARY PEOPLE)

 Kelelahan dan kehausan ialah perasaanku, lorongku semakin sempit tapi langitku masih tinggi diimpit bangunan mencakar langit. Lariku payah, karena hasratku pudar bukan karena zaman dan kawan. Kaki-kakiku lecet, hingga tangisku pecah bukan karena perih tapi arahku yang hilang. Aku bukan hilang motivasi, namun hidupku merasa tak terisi dan hatiku merasa nyeri. Bisakah aku berkata kalo aku lelah, bolehkah aku menjambak rambutku untuk menyadarkan otaku bahwa egoku ialah pembunuhku. Mungkin aku sendiri yang menciptakan gelap dalam terowongan kecil ini, jikalau begitu akupun mungkin saja bisa mengkreasikan pelangi dan berlari menuju padang luas dari sepotong episode hidup di bumi ini.  Realistis adalah keikhlasan hidupku saat ini, bukan angan yang ternyata fatamorgana. Sadarku akan egoku sudah mengikis ke-"paling"-an diri. Lelapku pada impian busuk membuatku membenci masa-masa sulitku, tapi sepahit itukah hingga aku ingin membuktikan kehidupanku pada dunia. Aku telah menang, aku t

ASTER (THE WAY OF BECOMING ORDINARY PERSON)

Aster - Mendamaikan Ikatan (Menjadi Biasa) "Karena, kita tak bisa selalu meminta orang lain menyukai dan memikirkan hal yang sama dengan kita" Keterikatan (Dependency) ialah sebuah kondisi yang menjengkelkan dan mengekang kebebasan diri. Terlebih jika keterikatan itu ialah untuk sebuah pengakuan diri dari hal-hal materiil dan instansi-instansi manusiawi. Pelan-pelan, ku mulai belajar melepaskan ikatan-ikatan dan berdamai dengan masa-masa lalu yang takkan bisa dibawa dalam kehidupan hari ini. Kini, aku tak ingin melihat ikatan-ikatan itu sebagai hal-hal yang menguasai diri dan membentuk siapa aku. Simpel, aku ingin melihat hal itu semua sebagai sebuah pelajaran hidup dari tahapan kedewasaan. Keterikatan harusnya tidak selalu dikaitkan dengan kepedulian bukan berarti tidak peduli ialah tidak terikat. Justru, tidak peduli terhadap ikatan itu ialah penghormatan terhadap kejadian masa lampau dan semua atribut yang mengiringinya. Bertahun lamanya, aku selalu merasa memiliki keterik

Even In Another Part of This World

Gambar
EVEN IN ANOTHER PART OF THIS WORLD "Sebuah perasaan tentang impian masa kecil"     Kelabu membuka siang di musim panas Mata yang terpejam pun terbangun  Bunyi angin yang keras menghentak jendela kamar Hati pun tergetar oleh letupan semangat  Perasaan yang pernah ada dan tetap ada  Perasaan yang jelas, mengalir di setiap aliran pembuluh darah Perasaan yang melepaskan dopamine kehidupan Entah bagaimana perasaan ini muncul secara acak   Aku terperanjat oleh letupan yang terasa setiap hari ini Akankah ini sebuah tanda Ataukah hanya sebuah letupan perasaan saja Entah akupun bingung, tapi inilah semangatku Mimpi masa kecilku Aku tak ingin membohongi diriku lagi Aku tak ingin berselimut ketakutan seperti yang lalu Tapi, haruskah ku kejar?  Bahkan di sebuah dunia yang tersekat laut dan benua Aku masih dengan pikiran masa kecilku Memandang langit yang jelas sama Tapi, apakah aku bisa menuju ke tempat itu? Aku suka tempat ini, Tempat dengan segala kenangan dan keriangan Tempat dengan s

Surat Untuk Ishaq - 5 Miracle Days from Ramadhan 1441 Hijriyah

Gambar
  Surat Untuk Ishaq - 5 Miracle Days from Ramadhan 1441 Hijriyah   Minggu, 26 April 2020 jatuh tepat pada 3 Ramadhan 1441 Hijriyah yang menandai awal hari-hari saya dan keluarga di sebuah flat sederhana di dormitori milik Poznan University of Life Sciences (PULS). Alhamdulillah , di usia kehamilan istri menuju 37 pekan tiba-tiba ada sebuah email masuk yang meminta kami untuk segera pindah ke dormitori mahasiswa tipe flat. Satu langkah perjuangan yang tidak mudah, karena kami telah mengirim aplikasi perpindahan dormitori disertai surat keterangan ‘tidak mampu’ kami ke pihak rektorat kampus. Qadarallah bagi Allah tiada yang mustahil, di hari itu juga ketika email masuk segera kami berkemas menuju tempat baru yang hanya berjarak 500 meter dari dormitori lama kami. Beberapa kawan mahasiswa di Poznan membantu kami dalam proses perpindahan. Besarnya kandungan istri membuatku sedikit khawatir dengan kelahiran bayi yang mendadak, apalagi ada sebuah momen ketika istri sudah memasuki 30 p

Februari - Fragmen Rasa

Gambar
Februari - Fragmen Rasa  Di sebuah pagi dimana blue moment muncul sebelum fajar mendahuluinya. Hari kesekian dalam hidup, dan kesempatan kesekian untuk bisa memahami arti segala pemberiaan ini. Seorang manusia yang duduk di depan sebuah laptop merangkai kata, mengeja makna, dan meyempurnakan menjadi sebuah frasa. Duduk menikmati sebuah kopi, mencoba mengalirkan harapan-harapan ditengah badai perjuangan. Tahun ke-5, menjejak langkah di sebuah tanah yang berbeda dengan tanah lahir ialah sebuah arti dari kehidupan yang Allah titipkan. Menikmati suguhan penampakan alam yang tak pernah dilihat dari negeri sendiri, melihat tetumbuhan yang tertutup oleh tumpukan salju, terkadang muncul secara malu-malu di awal musim semi, hingga menunjukan keindahan bunganya di terik panas dan akhirnya mengucapkan salam perpisahan tuk sementara dengan rona merah nya. Bebek dan angsa yang berebut makan disebuah danau yang beku, burung-burung yang bebas terbang mencari sebuah kehangatan di penghujung musim ding

Winter Parade - Shady Sun

Gambar
  Shady Sun Semburat sinar kuning menembus tirai kamar Merefleksikan bayangan pohon dari luar jendela Sebuah buku terbuka diatas meja Terlihat batas buku yang membagi lembaran-lembaranya   Meskipun hangatnya tak menyentuh kulit Mentari pagi telah menandakan mulainya kehidupan Bumi berotasi, malam disibakkan oleh Sang Pemilik Langit Dia ganti dengan pagi yang membangunkan makhluk-Nya   Kursi belajarpun ditarik Lembaran demi lembaran buku kembali dibuka Sebuah pensil hitam disiapkan tak lupa kertas-kertas putih Kelak pensil itu menulis kata per kata   Terlihat seorang sedang mencoret-coret kertas putih itu Menerjemahkan kata-kata sulit dari bahasa yang asing Menganalogikan sebuah arti Menulis sebuah makna panjang   Belum naik mentari hingga ke puncak singgasanaya Orang itu telah memulai pekerjaan lainnya Tertawa dan bersenda gurau bersama kawan-kawanya Lepas, hilang canggung dalam dirinya   Dalam mata mereka, orang itu memang membuang-bua