ASTER (ORDINARY PEOPLE' STEPS)

Terlahir dan terbentuk sebagai manusia kecil yang berjuang untuk mencari kesempurnaan. Nyatanya, dewasa membenturkan kepalaku pada kekosongan. Sempurna ialah khayal, dan pergilah hingga ke ujung galaksi tempat dimana semua bintang tua lapuk dan diserap kedalam lubang gelap. Jatuhlah ke dalamnya, hingga ku mulai pejamkan mata penuh kepasrahan. Itulah titik kesempurnaan yang justru titik nihil dari kemanusiaan. 

Berjuang untuk melampaui langit, memanjat setiap lapisan-lapisanya yang ku anggap menghalangi. Bukanya kepuasan yang ku dapat, justru kelelahan yang ku capai. Bahkan dengan mudahnya, aku dapat terdampar kembali ke dasar langit bahkan ke kerak bumi. Benar adanya, sejauh apapun langit tertinggi hingga tanggapun terbentang menuju kesana. Tetap saja, aku sama dengan yang lainya atau mungkin sedikit berbeda bahwa takdir akan menghendaki kita berhenti di langit yang sudah Pemilik Langit hadiahkan untuk kita. 

Jikalaupun, seluruh bintang akan menghujam setiap jengkal tanah di bumi yang sempit ini. Rasanya, aku mulai paham dimana aku bisa meletakan diriku. Setidaknya, aku akan melindungi apapun yang kumampu dari hujaman meteor, tak perlu menjadi sempurna untuk memahami arti untuk apa dan siapa kita dalam hidup ini. Bahkan kucing dijalanan pun tak tahu siapa kita, atau mungkin memang mereka enggan mengetahui kita. Semakin dikejar kesempurnaan, semakin pudar warna hidup kita, semakin tidak jelas dilangit mana kita hidup. 

Beberapa detik, menit, hari, pekan, bulan, tahun, windu, dasawarsa, bahkan satu milenium pun tak ada yang ingat siapa kita atau tepatnya tak akan semua orang ingat kita. Tapi, seekor semut pun yang diselamatkan dari reruntuhan bumi, akan selalu mengingat kebaikan kita tanpa perlu kita mengenalkan diri padanya. Itulah dewasa, berartilah untuk orang yang ku anggap berarti, dan untuk mereka yang memberi arti untukmu. Ikhlaskan lah semua kebaikan, semua kejahatan karena kita bukanlah Tuhan yang menghukumi, tapi kitalah hamba-Nya yang selalu mengharap kebaikan dari-Nya ditengah semua hal baik dan buruk dalam hidup. Jujurlah pada ketidakmampuan, rendahkanlah pada ke-Maha Sempurnaan Pemilik Kehidupan, Allah. Hingga Ia tahu kalau aku berarti ditempatkan di sebuah lapisan langit yang tak sempurna ini.

Langkahku kecil, tapi harapku besar pada-Mu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kombinasi Peluang

ASTER (I'M LIVING IN SCHOOL' MEMORIES INSIDE MY BODY-Part 1)

We Are a Superstar, and You?