Cahaya (tak) pergi dari tempat ini


Kau tahu rasanya berdiam sendiri diatas puncak gunung
Kita sering bilang saat mencapai puncak dakian itulah sebuah sensasi
Kita bahkan tertawa terbahak saat berada di puncak
Tapi, bagaimana saat kita hanya sendiri di puncak

Kalian tahu puncak itu begitu dingin
Kalian bisa saja berfoto ria diatasnya
Tapi, kalian tak tahu hipotermia menghantui kalian
aku, kamu, dan kita bisa mati kapan saja disana

Mungkin orang benar saat pohon tinggi maka anginnya semakin kencang
Mungkin orang benar pula bahwa diam itu emas
Aku ini kecewa
Aku ini sedih, entah apa yang buat sedih tersebut

Kalian tahu saat aku berlari mengejar kalian
Kemudian kalian berhenti dan merangkulku
Mungkin orang benar saat kau gantungkan asa pada hamba kau hanya kecewa
Orang benar pula harusnya kita gantungkan asa hanya pada Yang Maha Kekal

Terjatuh adalah hal biasa
Bayi selalu terjatuh saat belajar merangkak
Belajar naik sepeda pun pasti terjatuh
Hingga kita tahu bahwa jatuh adalah "giving"

Allah, izinkan aku menangis
Menangis untuk semua kelalaianku menjaga saudara-saudaraku
Menangis berharap pada-Mu
Menangis untuk semua kealpaanku mengenggam ukhuwah itu

Allah, turunkan air mata dari kelopak ini
Aku telah salah berharap selain pada-Mu
Hamba-Mu yang selalu mengharap dibukakan dari pintu kebodohan
Hamba-Mu yang berharap cahaya yang menerangi tempat ini lagi 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kombinasi Peluang

ASTER (I'M LIVING IN SCHOOL' MEMORIES INSIDE MY BODY-Part 1)

We Are a Superstar, and You?