01.00 - Memahami Frasa

01.00 AM - Memahami Frasa



Hari ke-13 Ramadhan 1443 H, sebuah tulisan ringan mengawali Jum'at yang Insyaallah Allah berkahi. Sepertinya rutinitas Ramadhan membuatku terfikir untuk kembali menulis bebas di blog setelah sekian lama vakum. Sudah memasuki tahun ke-4, sejak pertama kali berada di Polandia, dan sudah tempat ke-3 yang didiami. 
.........................................................................
Ramadhan kini sudah berbeda dengan dua edisi Ramadhan era pandemi sebelumnya, setelah pemerintah Polandia resmi menurunkan status Pandemi dan "mensunnahkan" pemakaian masker hanya di ruang-ruang instansi kesehatan.
.........................................................................
Ramadhan kini pun sudah sedikit berbeda dalam hal durasi lama puasa dan waktu imsak dan berbuka dibandingkan 3 tahun silam (saat benar-benar berpuasa di musim panas). Masjid-masjid mulai tampak ramai, berbondong-bondong orang menjalankan ibadah sholat dan juga tak lupa paket "Ifthar gratis" yang memang menjanjikan di masjid-masjid Kota Warsawa.
.........................................................................
Ramadhan selalu menjadi bulan penuh kenangan bagiku, di hari ke-13 ini selepas tarawih seperti biasa ditemani dengan salah seorang kawan yang sedang menempuh studi master di kampus yang sama, kami saling bertukar nasib dan pandangan kekeluargaan. Diskusi yang hangat dan "flowing" seperti menjadi menu pembuka menuju istirahat sebelum santap sahur.
...........................................................................
"Keluarga", seorang kawan yang kini sedang berusaha untuk memenuhi peranya sebagai ayah, sekaligus pelajar, dan ditambah pula pekerja. Tiga peran yang luar biasa dan saling berintegrasi satu sama lain. Melihat kondisi pembelajaran di Eropa untuk program master memang lebih fleksibel terutama "by course" jika dibandingkan di Indonesia. Namun, justru fleksibilitas ini yang membuat peran seorang laki-laki sebagai kepala keluarga menjadi teroptimalkan.
...........................................................................
"Baju Baru, THR, Uang Mudik, Keluarga Sehat", Ya itu sudah sangat cukup untuk dikatakan sebagai nikmat dan anugerah terbaik. Memang, uang tidaklah bisa selalu menggantikan kebahagiaan yang timbul dari hati, tapi terkadang ia menjadi pelengkap dan "topping" untuk kebahagiaan itu sendiri. 
............................................................................
"Tahukah kau apa yang lebih penting dari sebuah pembicaraan?", tanyaku dalam hati. Ialah saat kita saling merespon satu sama lain, dan membiarkan beda pendapat tanpa mesti memaksakan kehendak. Bisa jadi "puzzle-puzzle" kehidupan kita berbeda meskipun membentuk "bumi" yang sama. Larutkanlah emosi, dan pikiran dalam pembicaraan kawan, hingga ia merasa bahwa kita memahami apa yang ia rasakan tanpa perlu memberikan solusi. Karena, seringnya orang ingin di dengar apa keluhanya dan bahkan sudah punya sendiri solusi dari keluhanya. Lalu yakinkanlah solusinya dengan bersandar hanya pada Allah. Menurutku itulah makna memahami pembicaraan pertemanan. 
--------------------------------------

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kombinasi Peluang

ASTER (I'M LIVING IN SCHOOL' MEMORIES INSIDE MY BODY-Part 1)

We Are a Superstar, and You?