Dendelion Part 4 (Wariskan Mimpi)
Dendelion Part 4
Wariskan
Mimpi
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada
Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya
untuk hari esok (akhirat) dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh Allah Maha
Teliti atas apa yang kamu kerjakan (T.Q.S Al-Hasyr : 18)”
Kuliah ada masa
menempa dan ditempa, masa menimba dan ditimba, masa dimana ilmu mengalir begitu
deras. Beruntunglah, siswa-siswa SMA yang sebelum kuliah sempat melihat film
“Laskar Pelangi, dan Sang Pemimpi”. Karena, menurut survei kecil-kecilan film
berdurasi 2 jam tersebut mampu membius dan memaksa siswa tersebut bermimpi
berkuliah. Meskipun, jauh sebelum film itu sudah ada novel-novel atau film yang
sama. Strata-1 atau yang biasa disebut S-1 atau mungkin Sarjana merupakan masa
studi yang singkat dengan berjubel impian. Impian yang dikejar deadline selama 4 tahun hingga 8 tahun
lamanya.
Detik pertama
kuliah pun dimulai dan sejak itu roda impian berputar ada yang harus terlewati
adapula yang terlaksana. Mulai sejak ku mengenal sebuah organisasi bernama
Himpunan Mahasiswa Bio Explorer hingga akhirnya ku mengenal tarbiyah di Unit Kegiatan Mahasiswa
Islam. Impian yang tidak sekedar peningkatan kapasitas diri, namun juga
peningkatan power organisasi. Mulai
sejak ku menginjakkan kaki di Laboratorium Struktur Perkemabangan Tumbuhan
hingga ku berlabuh di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan. Dan inilah mimpiku,
kawan:
1.
Botany Society
Ide unik yang
terbentuk sesaat setelah dideklarasikannya masyarakat zoologi saat konferensi
zoologi nasional di Unsoed 2012. Awalnya, saya bersama hendri dan mas angga
sudah berencana membuat ini. Sebuah komunitas yang belajar bersama dan bekerja
bersama mempelajari tumbuhan. Sayangnya, komunitas ini selesai karena personil
satu persatu sudah memasuki masa akhir kuliah.
2.
E-Library dan Jum’at Free Day Book
Impian yang
membuatku bersemangat dan selalu mengatakan didepan teman-teman ILPUS UKMI
bahwa suatu saat kita akan bentuk “Baitul
Hikmah atau House of Wisdom”.
Perpustakaan terbesar daulah Abbasiyah. Apalagi, saat Humas UKMI sudah punya domain website UKMI. Impian itu, bukan sekedar perpus riil namun juga di
dunia maya. Sehingga suatu saat, jika teman-teman Kaderisasi UKMI atau yang
lain butuh referensi tinggal buka website
dan one push maka muncullah buku yang
diinginkan. Atau, Jum’at Free day book yakni proyek yang sempat terlaksana
selama 1 bulan. Dimana, di hari Jum’at, mahasiswa umum dapat membaca gratis di
perpustakaan UKMI dan menikmati kudapan ringan sambil berdiskusi ilmiah. Wah. Impian memang, meski sempat
terlaksana banyak kendala dari mulai hilangnya buku, kurang update nya buku, pengurus yang kurang respect dalam menyumbang buku, hingga website yang entah kini jarang diupdate.
3.
Scientific Week
Teknisnya impian
saya begini. Pasti teman-teman termasuk saya pernah ikut lomba karya tulis
ilmiah. Entah juara atau tidak?. Pasti ada bukti riil atau hardcopynya.
Nah, saya dulu pernah punya ide kenapa ga disuruh kumpulin aja hardcopy karya kader UKMI terus adain
pameran pas Indigenus atau event UKMI.
Sekalian pajang stand khusus buat
karya yang menang misal di lomba MUN UI, YOUTH POWER UGM atau apalah nah terus
disitu disediain juga kaya customer
service-nya. Kan itu dakwah pelayanan.
4.
Kaderisasi
Terintegrasi
Buat impian ini,
saya tidak memaksa mengubah pola kaderisasi hanya saya punya ide. Bagaimana,
jika proses kaderisasi ini terintegrasi ke dalam setiap kajian, event, ataupun acara dakwah lainnya
UKMI. Kuncinya ialah data dan follow up.
Artinya, setiap agenda pasti ada peserta pasti ada data. Nah, yang kurang ialah
follow up. Seandainya data itu tidak
dibuang (absensi) dan dikumpulkan sehingga jika suatu saat akan TEKAD atau
dakwah fardiyah. Kader bisa tahu, nama calon kader dan alamatnya atau nomor handphonei-nya.
5.
Botanical Garden
Melihat sebuah green house depan ruang dosen fistum
mangkrak tak diurus. Saya iseng aja urus dan sering siram tanamannya. Dan suatu
saat keajaiban muncul, saya ditawarin jadi asisten!!. Kalau diingat-ingat,
kayanya seru juga ya punya green house
pribadi. Jadi, kalau kumpul teman atau syuro
atau meeting UKM jadi tinggal di GH
aja.
6.
Inkubator
Mahasiswa Berprestasi
Mumpung belum
ada yang fokus dibidang ini, saya berharap teman-teman UKMI bisa fokus disini.
Karena, sampai kapan pun dakwah butuh qudwah
(panutan) dan pencitraan. Apalagi dalam dunia maya yang seakan tanpa batas.
Impian ini sebenarnya akan saya realisasikan tahun 2013, namun sayang kembali
saya harus berurusan dengan mental teman-teman “ah, kayanya saya ga cocok deh,
ga bisa buat karya tulis deh!”. Sejak itu, saya berfikir setelah menjadi mapres
di tahun 2013, seharusnya saya menyelamatkan 2 generasi di bawah saya untuk
menjadi mapres kembali seperti saya. Amiin
7.
Dana
Abadi UKMI dan Usaha Semi Permanen
Hal ini bermula
saat saya diamanahkan menjadi kepala Departemen Ilmiah dan Pustaka UKMI. Yakni,
saat beberapa agenda dakwah yang selalu saja minim uang atau tata kelola uang
yang tak benar. Belajar dari hal tersebut, maka di departemen ILPUS hingga
menjadi LSO ILPUS dibuatlah aturan untuk kontribusi Rp.1.000/syuro. Hal inilah bertujuan untuk
membangun kas dasar sebuah departemen, bahkan saya sempat berfikir kas tersebut
sebagiannya digunakan Dana Abadi. Dana yang tidak sekedar benilai tetap, namun
juga dapat bertambah sesuai dengan perkembangan departemen. UKMI Mandiri.
Inilah yang ketika itu saya impikan, bukan sekedar slogan kosong. Bayangkan
bagaimana sebuah UKM akan membangun kampus madani 2020 jika, keuangannya belum
beres atau masih meminta-minta fakultas. Ini bukan masalah duniawi, karena
memaksa kader untuk Infaq dalam sebuah
agenda pun membuat kultur tak sehat. Artinya UKM tersebut memang berat sebelah.
Perlu adanya Usaha Semi Permanen, seperti petani menanam padi. Maka, padi
itulah asetnya. Paradigma, untuk memenuhi kebutuhan sendiri yang sejak zaman
dahulu di utarakan Rasulullah seharusnya memotivasi UKMI secara keseluruhan.
8.
Konektivitas
Antar LDF-LDF dan LDF-LDK
Saya memang
belum pernah menjadi pengurus UKKI, namun pernah masuk ke dalam tim pembinaan
khusus DK3. Tim yang dikhususkan untuk membina calon ketua umum UKKI di periode
2013 dan 2014. Namun, saya merasakan ada yang kurang sinkron, dan belum ada Big Theme buat agenda yang sama antara
LDK dan LDF atau LDF dengan LDF. Saya ambil contoh, ketika ada tabligh akbar atau qurban, selalu saja ada bentrok agenda antara LDF-LDF atau LDK-LDF.
Pertanyaannya, kenapa bisa bentrok?. Seharusnya kan disinergiskan saja dan di management. Sehingga, peran LDK bisa
nampak ataupun LDF bisa saling berkaitan untuk sebuah momentum besar.
9.
UKMI,
Super UKM dan Dewan Fatwa Fakultas
Terlihat nyeleneh atau eksentrik. Tapi, mungkin
kita sering dianggap alim oleh
orang-orang sekitar kita. Atau ditanya hal fiqh
sederhana, seperti kalo wudhu gimana sih yang bener? Atau boleh ga sih
pacaran?. Dalam hal ini, tentunya kita sebagai ADK sudah dianggap ulama oleh civitas akademika, meskipun
kapasitas kita bukan sekelas ulama.
Hal ini yang membuat saya punya ide, jika di biologi berdiri BEM (Badan
Eksekutif Mahasiswa), maka sudah seharusnya ADK di UKMI memantaskan dirinya
sebagai Ulama sederhana, yang siap melayani
ke-Islaman dalam setiap agenda BEM. Jika, BEM memiliki agenda dan menyusun run down, hendaknya ADK UKMI berperan
dalam menentukan agenda supaya tetap berjalan dalam jalur ke-Islaman dan tidak
menimbulkan banyak ke-mudharatan. ADK
di UKMI harus berpandangan, Islam itu syumul
dan melingkupi ruang kehidupan baik diluar maupun di dalam civitas akademika,
hingga akhirnya dakwah itu merupakan aktivitas yang melekat dengan sendirinya.
Seperti kata Hasan Bashri, bahwa suatu saat orang akan mengenal Islam dari
prilaku umat-Nya.
.......................................
Jika
kau tanya padaku seberapa tinggi burung dapat terbang, maka akan ku jawab jauh
lebih tinggi mimpi yang mengangkasa. (Faisal Anggi Pradita)
Komentar
Posting Komentar