Zinnia - Silent Dawn

 Zinnia - Silent Dawn


"Don't say it's too late, it has already been started"

Tertatih, Tersungkur, dan akhirnya Terjerembab kemudian merangkak bak bayi berusia bulanan. Lelahnya kehidupan tak sebanding dengan derasnya hujan salju di malam bertakhtakan rembulan. Pelik-ku ini ingin ku buang melewati jendela-jendela kalbu. Ketakutan dan kecemasan yang selalu menghentak-hentakan kakinya di depan pintu jiwa ingin sekali ku teriaki mereka dengan nada tertinggi dari keyakinan hati.

Aku mulai mengerti mengapa Allah melengkapi hidup ini dengan seorang istri berhati kaca dan seorang anak yang tawanya seperti ledakan benang sari bunga poppy di musim panas. Rupanya, aku sedang menapaki pelajaran yang tak biasa dan tak mampu dikerjakan seorang diri. Begitupun bagi keluarga kecil ini yang akan saling bahu membahu, berpegang tangan berjalan di licinya es yang mengendap di musim dingin, bahkan bukan tidak mungkin kami akan saling bermekaran seperti siklus annual tumbuhan.

Hati, tidak ada yang tahu seberapa dalamnya palung dalam organ ini menyimpan harta kejujuran yang hanya dipersembahkan pada Illahi Rabbi. Tahun berganti, dan semangat beserta semua keyakinan harus dikokohkan serta di-erek ke sebuah titik tertinggi penghambaan pada Allah yang memberikan semua perangkat pendukung hidup ini. Bukankah hidupku ini juga akan berarti bagi orang lain?, aku, jika Allah takdirkan kami tetap disini maka akupun akan coba memainkan peran itu tak peduli seberapa hingar bingarnya dunia ini. 

Pesanya jelas sesuai dengan yang Rasulullah katakan bahwa sekuat apapun dunia dan mereka bergabung untuk menjerumuskan dan menjatuhkanku, keluarga kecil ini selama Allah Yang Maha Kuasa tidak pernah menuliskan itu di kertasan takdir, takkan ada yang pernah terjadi. Dan apapun yang sudah Ia takdirkan sekeras apapun aku menjauh, pasti aku akan menemuinya. Saat inilah, bukanya saat menyerah melainkan saat ke tawakallan di labuhkan, do'a di gaungkan dari tanah impian, dan ikhtiar dikerahkan seperti pasukan pasukan kuda yang menderu menuju musuh. Saat inilah, saat aku, kami belum punya apa-apa tapi kami tahu kami punya Allah yang memiliki apa-apa saja yang ada di bumi dan langit, di masa lalu, sekarang, hingga masa depan, yang memiliki surga dan neraka. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kombinasi Peluang

ASTER (I'M LIVING IN SCHOOL' MEMORIES INSIDE MY BODY-Part 1)

We Are a Superstar, and You?