Diospyros (Rindu Senandung-Mu)




“Dia tidak mengenal-Ku. Aku yang memberi pekerjaan, tapi dia pergi melewati rumah-Ku tanpa mampir dulu” (Selayang pandang dalam Dream Ustadz Yusuf Mansyur)
Hidup memang tak semudah teori dan tak segampang harapan. Mimpi. Setiap orang memiliki impian, harapan, dan kenyataan. Kenyataan, seseorang pasti memilikinya tanpa memerlukan harapan untuk senantiasa hidup. Karena, sejatinya kenyataan akan terbentuk dengan sendirinya tanpa kita memintanya datang.
Hari ini kulihat di sudut-sudut kamar seorang mahasiswa sebuah tulisan besar “SUKSES SEMUDA MUNGKIN” dan “IPK 4,00 BISMILLAH”. Tulisan penuh harap dari sebuah ikhtiar. Tak ada yang salah dengan tulisan ini memang dan tak ada yang tak mungkin juga untuk mewujudkannya. Sesaat itu pula, ku lihat seorang mahasiswa di dalam kamarnya yang sedang sibuk mengerjakan laporan praktikum. “Ah iya, sudah lama rasanya kapan terakhir kali kubuka file-file kuliahku”, desisku dalam hati. Kini, aku mulai merasa rindu untuk menyentuh laporan-laporanku dulu. Rindu bukan dari sebuah kebanggaan akan laporan, melainkan ingin rasanya ku bertanya pada laporan itu. “Adakah kau bermanfaat sekarang setelah 4 tahunku kuliah?’. Rasanya dunia mahasiswa, memang dunia yang penuh dengan impian dan kadang sedikit egoisitas. Semua ingin menjadi seperti yang kita inginkan di pikiran kita.
Sejak 4 bulan yang lalu setelah melewati 2 kali tes di sebuah instansi penelitian besar milik negara, akhirnya sebuah surat keputusan memastikan bahwa ku telah diterima di dalamnya menjadi pekerja honorer. Rasanya tak ada yang bisa kuungkapkan. Kartu nama telah dicetak dengan logo besar berwarna biru bertuliskan instansi tersebut dan terpampang foto dan namaku. “Alhamdulillah, rasanya bisa bekerja sesuai keinginan”, gumamku dalam hati. Rangkaian pelatihanpun dilakukan selama 2 minggu berturut-turut sebelum surat tugas ke daerah dikeluarkan. Setelah itu, semuanya seperti episode klimaks dari sebuah kenyataan yang terealisasi dengan sempurna. Surat tugas menyatakan bahwa ku bersama teman ditempatkan di Maros, Sulawesi Selatan. Ribuan kaki jaraknya dari pulau Jawa. Inilah pengalamanku kawan.
Kau tahu apa yang kau bayangkan jika impianmu terwujud. Bersyukur?. Berterima kasih pada Allah?.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kombinasi Peluang

ASTER (I'M LIVING IN SCHOOL' MEMORIES INSIDE MY BODY-Part 1)

We Are a Superstar, and You?