Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Pluviophile (Perindu hujan)

Gambar
Aku suka hujan Entah karena apa Aku suka hujan Mungkin karena butir airnya Aku ingin melihat rangkaian seremoni ini Mulai dari awan yang berarak Aku ingin menatapnya lamat-lamat Sejak aromanya mulai melegakan tenggorokan Aku duduk melihatnya di teras lantai atas melihat dedaunan pucuk merah yang basah dan bergerak ditiup angin Aku rindu gemericiknya Gemericik pengalun irama jiwa, mendamaikan kalbu Aku ingin ditengah-tengahnya Merasa jutaan air basahi tubuh dan bumi Aku suka dengan perasaan ini Bukan sebagai tangis dari langit Melainkan kasih Allah yang tak terinci Entah hujan yang keberapa kalinya Atau dimanakah ia turun Bilakah ia datang Semerbak tanda kehidupan dititipkan Allah padanya Hujan dengan segala pernak-perniknya Semilir angin yang mendahuluinya Aroma dari dalam tanah yang menguap Kicauan burung gereja yang mengajak berteduh kawanya Hujan yang Kau kirim Hujan yang menghembuskan nafas kehidupan Sebagaimana firman yang Kau tulis Esok atau
Gambar
Diantara beberapa sajak yang ditulis oleh Tere Liye memang menyentuh hati. Satu diantara sekian sajak yang ingin ditulis ulang berjudul "Saat Hujan". Selain karena, hujan adalah keteduhan yang Maha Pencipta buat untuk makhluk-Nya juga kondisi ini yang membuat sendu hati Saat Hujan (dikutip dari Buku Kumpulan Sajak-Tere Liye) BERTERIAKLAH di depan air terjun tinggi berdebum SUARANYA memekakan telinga agar TIDAK ADA YANG TAHU kau sedang berteriak BERLARILAH di tengah padang ilalang tinggi pucuk-pucuknya LEBIH TINGGI dari kepala agar TIDAK ADA YANG TAHU kau sedang berlari TERMENUNGLAH di tengah senyapnya pagi yang kicau burung pun HILANG entah kemana agar TIDAK ADA YANG TAHU kau sedang termangu Dan, MENANGISLAH saat hujan ketika AIR membasuh wajah agar TIDAK ADA YANG TAHU kau sedang menangis, KAWAN perasaan adalah PERASAAN tidak kita BAGIKAN, dia tetap PERASAAN tidak kita SAMPAIKAN, CERITAKAN, dia tetap PERASAAN tidak BERKURANG