Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2015

Dendelion part 5 (Menepi)

Gambar
Menepilah Rotasi arti kata untuk sebuah perputaran berdasar pada sumbu Setiap putaran adalah kenyataan Setiap kenyataan ialah butiran dari harapan Setiap harapan ialah kita Ketika sebuah film fiksi bergenre petualangan bertebaran di belantika film Indonesia bahkan dunia. Ketika impian merupakan senjata yang dimiliki bagi mereka yang tak memiliki apapun. Selalu ada hal-hal yang dapat terbayarkan entah oleh keringat, air mata, atau bahkan darah. Selalu ada hal-hal yang dapat diperjuangkan entah oleh emosi, kenangan, atau bahkan tawa. Cerita ini hanyalah sederhana, cerita dimana setiap insan pasti pernah mengalaminya. Cerita ini sangatlah klasik, cerita dimana setiap jiwa selalu rindu akan memori di masa ini. Maka, Menepilah. Bangunan SD belanda yang kemudian disulap oleh pemerintah daerah menjadi SD inpres (zaman Soeharto), hingga berganti nama menjadi SD Haktong (Karena berdekatan dengan Pecinan), kemudian diubah menjadi SD IPPOR (Pengkhususan beberapa SD dengan kemam

Layang – Layang

Gambar
“Layang-layang yang terbaik adalah yang dapat terbang tinggi”             Esok dan seterusnya, adalah hari-hari yang menjadi misteri meski segala rencana telah disusun. Hari ini, ular besi pun menjemput dan mengawal kepergianmu beserta ratusan penumpang lain yang sudah berada di dalamnya. Tangis yang pecah serta beberapa lambaian tangan mengiringi kepergianmu. Pilihan yang sebenarnya sangat mudah, aku, kau, kita, bahkan semua orang hanya disuruh memilih untuk meninggalkan atau ditinggalkan oleh Sang Pemilik Keabadian. Jikalau kita tidak memilih pun akan ada suatu masa yang pasti kita meninggalkan semua kefanaan.             Jika ada hal yang tersisa dari semua yang kau lakukan di tempat ini, maka itulah kenyataan. Kenyataan bahwa sebuah manuskrip biru bertuliskan namamu tersimpan abadi dalam lemari-lemari kaca ruang perpustakaan. Realita, dimana semua benda yang ada di tempat ini terus menerus berganti, meski kau tak disini lagi. Tak perlulah kenyataan itu ditangisi, mes