Satu Paragraf
Satu Paragraf Pergi kemudian kembali dan kemudian pergi lagi, berlalu seperti angin tak pernah permisi dan berjanji. Pernahkah, kemudian kita berfikir berada dalam sebuah masa yang sama dan menjadi dewasa bersama. Mentari yang kau pandang tak lagi sama dengan mentari yang ku pandang. Benarkah, jika semua ini kefanaan maka apa yang kita pakai, yang kita banggakan, dan yang kita miliki memang tak benar-benar kita miliki. Berlari layaknya petualang, mencari apa yang tak pernah dicari orang. Dibawah ilalang yang sama, dengan dilihat Rabb yang sama, kemudian kita berjalan, berlari, berproses, tak jarang kita berdebat. Kita ingin benar-benar menikmati saripati hidup, melihat pelangi yang sama dalam lukisan langit biru, mewarnai kanvas kehidupan, meskipun kita akhirnya berpisah. Berdiri melihat dunia yang sama, batas horizon yang menutupi mata bukanlah halangan kita untuk melihat masa depan, meskipun berbeda. Pernahkah kita berhenti sejenak dan menghela nafas, seandainya Andrea H