Panggung Kehidupan
Terkadang penatnya hari, membuat hati lupa diri dan acapkali menimpali semua kenyataan dengan ilusi tak terperi. Waktu silih berganti, namun harapan tak pernah surutnya ditemani dengan ketakutan dan keputusasaan. Apakah ini semua karena terlalu tingginya harapan? Tidak.., Hidup sendiri ialah pengharapan yang terealisasi. Begitu nyatanya hingga kita lupa mengamini bahwa detik ini ialah harapan kita didetik yang lalu. Hampir ku tenggelam dalam hitamnya lubang lautan yang tak terlihat. Bertahun ku nikmati, segala gelar dan ucapan tapi alpakan segala hina diri yang Allah tutupi. Hampir ku mencelakai diri dengan sempitnya hati dengan memandang barisan punggung-punggung bisu yang bahkan sang pemilik punggung-punggung itupun tak pernah mau tahu sedang apa diri ini. Setengah hari ku sibukkan diri dengan menatap wajah-wajah penuh kebahagiaan tapi, melupakan hari yang bisa diukir dengan indahnya. Betul sekali kata pepatah bahwa gajah di pelupuk mata seakan sirna tak terlihat tetapi, semu