Memory
Satu masa di suatu waktu yang pernah ku jalani “Mimpi kemarin adalah Kenyataan Esok (Hasan Al-Banna) - entah kenapa aku suka dengan kata-kata ini terkadang aku pernah mengunjungi ruangan kelas tersebut, namun selalu ada yang kurang meski cat dan kursinya tak berubah” Pelajaran kesenian sudah mulai dan seperti biasa, kami keluarkan buku gambar A4 dan beragam jenis pensil hingga penggaris. Drs. Kadarman, adalah sosok guru kesenian yang luar biasa di usia yang terbilang sangat senja beliau masih dapat membuat garis lurus dan memproyeksikan ke berbagai bidang hingga berbentuk ruangan kelas. “Ya” Ruangan kelas itulah tugas kami selama 1 tahun di kelas 12 SMA. “Wah, gi si ubay ada di belakang!”, Hendra berbisik kepadaku, dan bisikannya membuat jejen dan ari melihat ke arah belakang. “Bukan, belakang ini di belakang sekolah telat!”, jelas Hendra. Hari selasa itu memang selain Ubay ada Nurfathani, dan Leli, serta Rosdiana dan teman-teman IPS lainnya. Barisan lelaki Hendra, Jejen, da